Chapter one
Part two
"Lo berisik juga ya!" Kata gadis yang terlihat
muda itu, masih melayang di udara, sambil menutup kedua telinganya
"OKE OKE OKE GUE GABOLEH PANIK AAAAAAARGH,KENAPA ELO
BISA TAU NAMA GUE???" Nate masih panik dan otaknya masih mencoba memproses
apa yang terjadi di kamarnya itu, ia mengacak2 rambutnya dan berlarian kesana
kemari di kamarnya, menjaga jarak dengan gadis itu.
"Let us caaalm
down, stop dulu deh paniknya sementara, lo gaperlu takut!"kata gadis itu
kepada Nate setelah ia melihatnya berlarian kesana kemari.
Nate terdiam, ia memengangi kepalanya,mata dan pikirannya
masih tidak bisa memercayai atau
memproses keadaan dikamarnya ini, tangan Nate bersandar pada meja makan,
matanya terkunci pada gadis yang masih melayang itu, Gadis itu terlihat sebaya
dengan Nate, rambutnya berwarna coklat, gadis itu berwajah manis, ia terlihat
lebih manis lagi dengan rambut pendeknya yang juga dikuncir satu, dan walaupun
ia dipikiran Nate hanya seorang setan, sebenarnya gadis itu terlihat cantik dan
menarik, apalagi dengan semacam short
dress hitam yang ia kenakan di ruangan itu
Tiba-tiba gadis itu mengatakan sesuatu.
"Nama gue Yukina Suenaga!"
"Aah nama gue Nathan Riz-WAIT WAAAAIT KENAPA GUE MALAH
JADI KENALAN SAMA SETAN!" balas Nate dengan berteriak.
"Gue bukan setan! Gue itu....spirit"
"EMANGNYA ADA BEDANYA?!"
"Ada! Duuuh udah deh, mending kita berdua tenangin diri
dulu, why dont i serve us some tea? Tadi gue liat ada teh earl grey di laci dapur"
"Ini bukan sesuatu yang bisa didiskusikan sambil minum
teh dammit!!!!!"
"Dan kayaknya masih ada coklat di kulkas deh, sambil
snack coklat aja ya?"
"Engga baik makan coklat pag-KENAPA SETAN BISA MAKAN
COKLAT DAN MINUM TEH??! DAN I SAID THIS IS NOT SOMETHING WE CAN TALK ABOUT OVER
TEAS AND SNACKS DAMMIIIIT!!"
"BERISIIIK!!!! BISA DIEM ENGGA SIH? DAN GUE BUKAN
SETAAAN!!"
Minggu pagi di apartemen Nathan yang biasanya sangat
sepi....sekarang menjadi sangat ribut dan ricuh, keributan itu masih terdengar
sampai setengah jam pun berlalu....
----
Nate terlihat lebih tenang sekarang, ia duduk di kursi
santainya sambil memegang secangkir teh hangat, mukanya sekarang terlihat agak
kesal dan annoyed
"Akhirnya malah minum teh beneran, skenario apaan ini?
Emangnya ini anime?? Apa bentar lagi bakal ada robot warna biru dari masa depan
muncul dari laci belajar gue??" Pikirnya dalam hati
Gadis misterius itu sekarang tiduran santai di udara ia
memaiankan rambut pendeknya yang dikuncur ke belakang, ia memberikan tatapan
kepada Nate, lelaki berkacamata itu menatapnya kembali, lalu gadis itu membuka
percakapan.
"Ekhem...tadi lumayan ricuh dan engga kekontrol
situasinya, jadi mending kita ulangin lagi....Nama gue Yukina Suenaga, dan lo
pasti Nathan Rizki Unus kan? Gue lihat dari buku pelajaran elo tadi" Ucap
gadis itu, membuka percakapan.
"Yeah, just call me Nate, i guess...."Nate masih
bingung untuk berkata apapun
"Okay, nah udah kan kenalannya? Sekarang ayo beli es
krim di mall hotel! Snack di kulkas udah mau habis nih" ucap Yuki sembari
melayang ke pintu keluaar.
"Waaaaaaait!!! Apanya yang "ayo beli es
krim!" Jelasin dulu kenapa lo bisa ada disini, terus lo ngapain disini dan
lo muncul dari mana!"seru Nate ke Yuki.
"Terus baru beli es krim?"
"Lupain dulu es krimnya!"
"Okay theen, Nate-kun youre so persistent!"
Yuki kembali menatap Nate dan melayang disekitar dapur
apartemennya, ia mengambil secarik kertas dan pulpen..
"Ekhem! Seperti yang tadi gue bilang, gue itu spirit
bukan setan, emang kedengerannya sama tapi sebenernya ada bedanya, nih gue
gambarin illustration sederhana deh”
Yuki mulai mengambar di kertas yang tadi ia ambil, Nate
memperhatikannya dari meja tempat ia bersandar.
"Nah digambar itu ada 3 bentuk roh kan?"ucapnya
setelah selesai menggambar
"Itu roh? Bentuknya kaya kue mochi"balas Nate
spontan.
"Hahaha bukan, roh manusia sebenernya lebih mirip kue
nastar, tapi gambar gue emang engga terlalu bagus, jadinya kaya gitu deh!"
"Nah diatas ada 3 tipe roh,ada Holy Spirit, Wandering
Spirit sama Damned Spirit, gue termasuk dalam kategori yang ditengah, Wandering
Spirit"
"Whats a Wandering Spirit?"Nate terlihat bingung.
"Wandering Spirit itu roh-roh manusia yang mati sebelum
menemukan satu pun alasan hidup, jadi mereka matu tanpa merasakan
kehidupan....dan kemauan mereka untuk hidup sangat tinggi!"
"Oh.....gitu" ucap Nate.
"Karena itu, Wandering Spirit telah diberi kesempatan
untuk kembali ke dunia ini, untuk mencari potongan energi
kehidupan,potongan-potongan disebut Fragments"
"Fragments? Jadi lo harus ngumpulin banyak Fragments
supaya bisa kembali ke dunia roh?"
"Balik ke surga lebih tepatnya! Itulah perjanjian yang
diterima Wandering spirits dan para penjaga surga,nah Fragments bisa didapat dari berbagai cara,
tapi biasanya didapat dari moment atau pengalaman yang dialami seseorang yang
sangat membekas atau tidak biasa!" Yuki melanjutkan bicaranya tanpa jeda.
"Contohnya...Nate-kun pasti kaget kan liat roh untuk
pertama kalinya? Nah rasa kaget dan excitement itu menyebabkan munculnya
fragment!"
Dan benar saja, diatas kepala Nate ada sebuah benda
berbentuk kubus berwarna kuning terang, Nate mencoba menyentuhnya, tetapi
tangannya menembus benda itu
"Fragments hanya bisa diambil sama spirits! Itu bisa
dibilang semacam energi buat kami"ucap Yuki
"Hmmm oke, kayaknya gue ngerti penjelasan dari
Wandering Spirit, gimana dengan spirit yang lainnya?"
"Holy spirit and Damned spirit ya? Yaaah gampangnya
Holy spirit itu penghuni surga dan Damned spirit itu penghuni neraka"
"Oooh i understaand"balas Nate sembari
menggangukkan kepalanya.
"Dan satu lagi Wandering Spirit itu bisa berpotensi
menjadi Holy Spirit dan Damned Spirit, Nate lihat kan, Wandering Spirit matanya
kanannya seluruhnya hitam?"
"Eh iya juga, kenapa bisa Wandering bisa berubah
menjadi bentuk spirit-spirit lain?"
"Kayaknya kalau gue jelasin, akan panjang Nate-kun,
pembaca cerita ini juga pasti bingung dan males bacanya kan?"
"Bener, nanti pasti pengunjung blog ini juga mengurang
kalau ceritanya terlalu panjang dan rumit, cukup deh penjelasannya"
"Setuju" kata Yuki sambil menyeruput teh yang
mulai dingin itu.
Nate sekarang terlihat lebih tenang dalam situasi ini, ia
tidak yakin apakah harus percaya pada semua cerita yang sangat terdengar fiktif
itu, atau membuat penjelasannya sendiri, tetapi kali ini Nate lebih memercayai
penjelasan gadis jepang itu.
----
"Tapi kenapa elo bisa makan dan minum? Bukannya
Fragments sumber energi para spirits?"
"Well.....sebenernya gue ini spirit yang agak 'special'
"
"Special?"
"Kemauan hidup gue sangat tinggi banget, jadi gue diberi
kekuatan lebih! Gue bisa makan, minum dan nampakin diri! Tapi cuman bisa ke
satu orang gue nampakin diri, cuman ke Nate-kun"balasnya sambil mengunyah
coklat yang ia ambil dari kulkas.
"Kemauan hidup yang tinggi ya...penjelasan yang agak
terlalu dibuat-buat!"balas Nate.
"Eh tunggu!!
Kenapa juga lo harus nampakin diri ke gue!"Nate berdiri dari kursinya,
dengan muka sinis.
"Kenapa bisa lo kesini! Kenapa lo milih gue? Kita kan
engga kenal satu sama lain?"
"Eh? Gue lupa bilang ya? Wandering Spirit itu memorinya
dirubah, mereka hanya ingat nama mereka, dan tujuan mereka menjadi
Wandering" ucap gadis dengan muka polos masih sambil menguyah coklatnya.
"Itu kan tetep bukan alasan kenapa lo
disini!!"balas Nate geram.
"Oh? Gue cuman milih kamar ini karena snacknya
banyak!"kata Yuki dengan senyum lebar.
"HAAAAAH,ENGGA BISAAA CEPETAN LO PERGI DARI SINIII,GUE GAMAU ADA ROH YANG BISANYA CUMAN MAKAN DOANG TINGGAL SAMA GUEE"teriak Nathan.
"BERISIIK" balas Yuki tak
kalah kencang.
"Cepetan pergi dasar roh maling makanaaaan!!!"Nate
berlari ke arah Yuki dengan muka marah
"No waaay~ the food here is great" Yuki terbang
menghindari Nate sembari mengeluarkan lidahnya, mengejek Nate.
Dan keributan di apartemen
itu masih terus berlanjut sampai sore, suara teriakan marah Nate masih
terdengar jelas dan lantang, diteriakkan kepada seorang roh yang hanya bisa
dilihatnya seorang,Yukina Suenaga seorang Wandering Spirit yang tinggal di
apartemen Nate. Life will never be the same for the genius prodigy Nathan Rizki
Unus.
Nathan Rizki Unus and Yukina Suenaga, iya ini cerbung malah
jadi mirip Anime, my god the ending is cheesy.
To be continued.